kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.464.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.704   22,00   0,13%
  • IDX 8.686   36,81   0,43%
  • KOMPAS100 1.194   2,51   0,21%
  • LQ45 854   1,47   0,17%
  • ISSI 310   2,31   0,75%
  • IDX30 438   -2,03   -0,46%
  • IDXHIDIV20 505   -3,69   -0,72%
  • IDX80 134   0,58   0,44%
  • IDXV30 139   0,23   0,16%
  • IDXQ30 139   -0,99   -0,71%

Infografik: Satu pemerintah, satu lautan, tapi data garam bisa berlainan


Selasa, 20 Maret 2018 / 17:49 WIB
Infografik: Satu pemerintah, satu lautan, tapi data garam bisa berlainan
Negara Asal Impor Garam Indonesia 2018

Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan impor pemerintah kembali menjadi sorotan. Setelah di awal tahun ramai soal impor beras, sekarang giliran garam yang menjadi perbincangan. Maklum, laut sangat luas, tapi kok masih impor garam.

Apalagi, data tentang garam juga simpang siur. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Kementerian Perindustrian (Kemperin) memiliki data yang berbeda, baik tentang produksi maupun kebutuhan garam nasional. Alhasil, mereka pun merekomendasikan angka impor garam yang berbeda pula untuk tahun ini. Kemperin mengajukan 3,7 juta ton garam impor, sedangkan KKP hanya 1,8 juta ton.

Perbedaan data ini sebenarnya mulai muncul sejak 2015 lalu. Namun, saat itu, selisihnya belum terlalu tajam. Sebelum 2015, kedua kementerian merumuskan dan menghitung bersama data soal garam. Alhasil, tidak ada angka yang berbeda.

Tapi, mulai 2015, KKP dan Kemperin jalan masing-masing sehingga menghasilkan data yang berbeda. Ketika perbedaan data kian mencolok, kebingungan terjadi. Ujungnya, kini, kebingungan itu menyebabkan kebingungan pula banyak pihak. Sampai kapan ini berlangsung?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

×